Tertampar saya..
Di beranda facebook saya muncul kiriman seorang sahabat yang dishare dari sebuah blog. Tergelitik hati saya ingin membacanya karena kaitannya dengan kehamilan, ya keturunan.
Saya membuka blog itu setelah buka puasa. Perasaan saya langsung haru biru. Tertampar batin saya. Ya, betapa tidak. Setiap saat saya selalu mempertanyakan kapan kami punya keturunan Ya Allah? gurat rindu itu, rasa iri melihat sekeliling, ada yang tengah hamil muda, ada yang jalan-jalan dengan perut besarnya, ada yang mendorong kereta bayi, menggendong anak, menuntun dan ah entah sudah ratusan mungkin kalimat itu selalu terlontar saat melihat adegan senang, gurat bahagia sebuah keluarga dengan kehadiran anak.
Kapan nyusul?
>
Sering saya dilanda sedih dan emosi tertahan jika pertanyaan itu kerap datang. Bukan hanya dari teman-teman, bahkan dari keluarga sendiri. Setiap pulang kampung pertanyaan itu selalu dilontarkan oleh nenekku sendiri, kakaku sendiri, bibiku sendiri. Luka dan nelangsa rasanya. Siapa sangka kehadiran keturunan itu dijadikan ajang susul menyusul. Kapan nyusul? Ah rasanya naif sekali. Karena tak akan ada yang bisa menjawabnya.
Anak adalah Hak Allah
Ya. Lewat blog yang saya baca hati saya tergerus. Betapa tidak, hati ini lupa bahwa keturunan bukan hak saya, bukan hak suami saya. Sepenuhnya hak Allah. seperti tertuang dalam Al-Qur'an Asy-Syuura : 49-50
Artinya :
Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki,
Ayat 50. :
Atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, Dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa
Lantas.. aku terduduk lemas. Aku bersujud dalam tangisku. Betapa tidak aku telah sombong selalu meminta anak yang diartikan seperti meminta hakku. Padahal Allah sudah menjelaskan dengan gamblang, DIA berhak atas keturunan kepada hamba-Nya, Dia berhak atas anak laki-laki, anak perempuan atau keduanya diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau menjadikan mandul kepada siapa yang Dia kehendaki.
Robb.. ini jalan yang Engkau tunjukkan, ayat ini sebagai pelipur lara untuk menuntun hati agar ikhlas menjalani semua ketentuan dari-Mu. Menata hati untuk ikhlas dari terus menggerutu, menata mata dari terus iri melihat pasangan yang sudah berbahagia dengan buah hati dari Allah, menata telinga agar ikhlas dari terpaan omongan siapapun. Kapan nyusul? dua-duanya sehat kan? udah ke dokter belum? minum obat ini biar cespleng.. dan lain-lain. Ikhlas dan ikhlas seperti surat Al-Ikhlas tanpa ada kata ikhlas di dalamnya.
24 Ramadhan 1436H
Ramadhan ini aku berserah