Jangan bengong! teliti dan sudah shodaqoh belum?
Itulah sekelumit kalimat yang senantiasa terngiang hingga saat ini di telingaku yang keluar dari bibir salah satu dosen Bahasa Inggris yang pernah mengajar di kantorku. Sekarang dia sebagai agent native speaker.
Sekitar seminggu lebih, mahasiswa/i disuguhkan dengan native speaker. Fee nya, selalu aku berikan ke dosen fulltime di kantor yang memang mengurusi itu. Di pertemuan terakhir, saat dosen fulltime itu bilang langsung saja agentnya yang ke aku, aku mengiyakan.
Sore, Mr agent ke tempatku. Aku buatkan kwitansi dengan sejumlah Rp. Aku ambil uang, aku hitung sudah sesuai dengan yang tertera.
Ba'da Maghrib, beliau datang untuk menukarkan uang 50rb. Tanpa berpikir ya aku kasih.
Selang beberapa lama, dia kembali dan berkata "Mba ngasih uang ke saya sebenarnya berapa?"
Deg! aku baru sadar. seperti baru diguncang untuk bangun dari tidur. Aku ngeh kalo uang yang aku berikan merah semua. Padahal seharusnya ada birunya 1 lembar.
Ngga konsen, mencari selisihnya. Mo cash opname juga jd ngga kepikiran. ditungguin malah sama mr agentnya. Aku coba mengingat dan aku sebut sejumlah Rp.
Benar segitu? Dia bertanya lagi
Aku ngangguk (masih sangsi sih)
Ngga taunya, mr agent itu tau aku ngasih uangnya brp. Ngetes aku, aku ingat dan teliti ngga. Lemes aku. Yang aku kasih sisanya banyak.
Ya Allah, terima kasih. Engkau kirim orang jujur padaku. Orang yang mau mengingatkan aku.
0 komentar:
Posting Komentar