sebuah catatan atas riweuhnya kondisi saat ini #
Dik, kita memang beda generasi. Aku sarapan sambal terasi
dibungkus daun pisang, kamu makan roti isi keju dibalut tisu. Bukan cuma itu yg
buat kita berbeda. Aku sekolah jalan kaki paling banter naik sepeda, kamu
minimal bawa motor sendiri atau diantar. Aku sepulang sekolah harus istirahat
dan mengerjakan PR ku karena sore harus pergi ke
langgar untuk mengaji sedang kamu hang out bersama teman-temanmu.
Aku juga berbeda denganmu, Dik.
Aku belum paham apa itu cinta di usia remajaku. Yang aku tau, ada rasa malu
saat ia lewat di depan kelasku. Melihat genteng rumahnya jantung sudah berdegup
kencang. Tidak berani aku bertemu dengannya. Diapun begitu. Karena bapak, ibu,
kakek, nenek begitu ditakuti sampai-sampai tidak berani dia apel padaku.
Jadilah kami hanya bisa memandang punggung dari kejauhan. Lucu kelihatannya
tapi seperti itulah Dik, kami hanya mengerti itu.
Beda denganmu Dik. Kamu akan
menjawab dengan fasihnya begitu ditanya apa itu cinta. Menjabarkan dengan
gamblang apa itu pacaran. Padahal usiamu belumlah kamu pahami maknanya. Kamu
sudah berani nembak duluan karena takut dia diambil orang. Dan, kamu juga sudah
tidak menutupi lagi untuk jalan berduaan karena itulah penafsiranmu tentang
cinta dan pacaran.
Tapi pernahkah kamu tau isi
hatinya apakah benar dia mencintaimu atau hanya sekedar di mukutnya saja?
Pernahkah kamu mendefinisikan jika dia sayang kamu dia akan menjagamu terutama
menjaga kamu darinya. Tahukah Dik bahwa dia laki-laki dan kamu perempuan.
Dan tahukah Dik, apakah dia akan
cukup hanya dengan memegang tanganmu saja? Apa tidak ada yg lain yg akan dia
pinta? Apakah dia menjajankanmu makan siang, makan malam, beliin kamu baju,
sepatu, ngajak kamu nonton, rekreasi, itu tanpa pamrih? Apa dia tidak akan
meminta pipimu dan naudzubillah... Kehormatanmu. Dan dirimu dengan 'polosnya'
nurut apa katanya. Bahwa dia akan mutusin kamu, bilang kamu ngga sayang dia,
memukulmu dll jika kamu tidak mau. Jadi kamu mau menyerahkan kehormatanmu
satu2nya yg tidak bisa digantikan dengan apapun kepada orang yg kasar yg belum
jadi suamimu saja sudah berani memukulmu? Jadi kamu percaya saja dengan
ucapannya dia akan tanggung jawab jika sesuatu terjadi padamu? Hey.. Bangun!
Dia berani berduaan denganmu, menjamahmu, mau ditanggung jawab dengan apa?
Menikahimu? Oh tidak.. benarkah Dik sedangkal itu kamu menafsirkan dia cinta
kamu?
Dik, kita memang berbeda semuanya. Tapi
kehormatan kita sama dan CINTA sejatinya tetap sama. Bahwa jika dia mencintai
maka dia akan menghormati. Dia tidak akan merusak masa depanmu
# Sebuah goresan atas mirisnya hati #
Lisna - sebuah catatan yang ingin kubagikan untuk perempuan -adik-adikku- karena betapa berharganya dirimu dan aku menyayangi kalian (Tanahbaru-Karawang 24 Februari 2014 - 1 1/2 bulan saat sakit mendera)
# Sebuah goresan atas mirisnya hati #
Lisna - sebuah catatan yang ingin kubagikan untuk perempuan -adik-adikku- karena betapa berharganya dirimu dan aku menyayangi kalian (Tanahbaru-Karawang 24 Februari 2014 - 1 1/2 bulan saat sakit mendera)
0 komentar:
Posting Komentar