http://mlbboards.com

Senin, 28 Februari 2011

Pindahan


Alhamdulillah.. Wa syukurillah, meski masih kerasa capek dan kontrakan belum diberesin, Insya Allah sebelah dada sudah terasa ringan.

Hmmm.. menempati kontrakan yang baru di Perum 1 Bekasi mulai besok tanggal 1 Maret. Sementara, 2 malam bermalam di rumah mama. Ukurannya, oo.. jangan dikata. 2x lipatnya kontrakan kemarin. Bisa selonjoran, bisa jebar-jebur kata si abang mah, bisa beli barang-barang lain. Yang kemarin, hmmm... nonton tv dempet-dempetan. Tidur kaki mentok. Yang lebih tidak bisa diterima adalah si siti, Masya Allah, merajalela kemana-mana. Nangkring di magic com pernah, pipisin dan buang kotoran [maaf] di plastik yang berisi kentangku baru beli.

Kabarnya, listrik dikontrakan yang baru ini gede. Bayarnya jadi mahal. Semoga ga lebih dari 100 ribu. Kalopun lebih, ga banyak-banyak lebihnya.

Jika dikalkulasiin kontrakan sekarang dengan yang kemarin:

Kontrakan lama:
By. kontrakan per bulan = 300 ribu
by. listrik = dari bulan pertama naik terus ampe kemarin 94 ribu
by. keamanan + sampah = 14 ribu
total = 408 ribu

Kontrakan sekarang:
By. kontrakan per 6 bulan = 1,900,000 jd dibagi 6 bulan kurang lebih 317 ribu
by. listrik (estimasi) = kata si bapake tetangga kamar sekitar 100 ribu
by. keamanan + sampah = 15 ribu
total = 432 rb

kontrakan lama - kontrakan baru = 24 ribu

beda cuma 24 atau sampai dengan 30 ribu...??

Ditambah lagi nyebrang rel kereta api itu yang ga bisa ditolerir juga.

Insya Allah, di tempat ini akan jauh lebih baik. Lebih baik dalam rumah tangga, Rizki juga lingkungan. Amin Ya robbal a'lamin

~ ditulis oleh Ade, di 3 bulan pernikahan ~

Senin, 14 Februari 2011

saat mereka mo tauuuu aja..

Ipit Menulis:

Benar adanya, sebuah tulisan di Myq beberapa waktu yang lalu. Ketika kita masih bujangan, orang-orang bertanya "Dah punya calon belum? kapan merit" Tentu yang masih bujangan apalagi dah cukup umur ditambah tinggal di lingkungan yang anak gadisnya dah pada diculik selepas SMA. Huwaa.. perang batin tuh. Ya.. diriku mengalami. Dah lulus kuliah, belum mendapatkan pasangan hidup kala itu. Tetangga kanan-kiri, depan belakang (depan aja ding belakang mah sawah) bertanya seperti itu. Jawab aja, iya ntar juga nikah.

Sekarang, setelah nikah. Ya ampyunn.. baru juga 2 bulan 2 minggu 3 hari tuh kata si daisy path dah ditanya "dah isi belom? ngga tokcer nih" ampe dosenku nanya gitu. aku geleng-geleng. Emangnya kek orang bikin kue. kita yang beli bahannya. kita yang ngadonin, kita yang buat mo kek gimana, kapan dan selesenya kapan. Kita cuma manusia yang hanya bisa ikhtiar. Hasilnya, hak perogratif Allah. Apalagi ini menyangkut suatu kehidupan yang nantinya tumbuh di rahim kita. Ngga semudah membolak-balikkan telapak tangan. Masya Allah.. ntar deh kalo dah punya 1 anak pasti nanya "Kapan si A punya dedek?" teruuuuuss aja...

Mungkin ini curhatan pengantin baru yang belum diberi momongan. Take it easy lah.. kalo dah masanya pasti dikasih. kalo dah rizkinya pasti diberi. Anak itu bagian dari rizki. Berbahagialah mereka yang telah dikaruniai anak.

Untuk pasangan yang belum dikaruniai buah hati, Insya Allah, Allah itu Maha Tahu kapan waktu yang tepat untuk kita menimangnya

Surat untuk my lovely Mom



Lagi buka catatan di notepad, ketemu catatanku untuk bunda tersayang. Pas bangeud gi kangen ma ibu padahal ahad kemarin baru aja pulkam.

Kukirimkan surat berisi untaian kata berharga untuk perempuan tersayangku, ibu.

Assalamu'alaikum ibuku...
Apa kabarmu sore ini? Masihkah ibu makan-makanan yang bening berkuah, tanpa rasa yang lebih apalagi pedas? Masihkah ibu merasakan nyeri di ulu hati ibu yang disertai rasa mual? Sudah check-up kah, Bu? Gimana kata Dokter tentang kondisi ibu?

Aku sudah terbiasa menahan tangisku agar tidak tumpah di hadapan orang lain. Namun, jangankan kuasa untuk menahan tangisku, menutupi kalau hati ini sungguh terluka pun demikian beratnya, kala dirimu terbaring lemah dengan wajah pucat pasi. Pergelangan nadimu dialiri infus untuk menyokongmu mendapat asupan makanan karena apapun yang masuk ke dalam mulutmu - rasanya belum sampai ke usus halusmu - sudah engkau muntahkan kembali. Akibatnya, badanmu pun jadi terlihat bengkak.Di malam itulah, Ibu, untuk kali pertamanya setelah aku beranjak dewasa tidur bersamamu, di sebelahmu, sambil memelukmu dengan erat.

Perempuan tersayangku, Ibu.

Aku nakal ya waktu kecil. Sering nangis, teriak-teriak. Bahkan sampai bergulingan di tanah ketika kemauanku tidak terpenuhi. Ah... aku sedih mengingatnya, Bu! Sedih karena merasa begitu cengengnya aku kala itu. Sedih ketika sikapku itu memaksamu kehilangan kontrol emosimu sehingga cubitan tanganmu mendarat hebat di pahaku hingga meninggalkan warna biru di sana. Kala itu, aku sedih dan merasa dirimu tidak menyayangiku. Kala ini, betapa baru kusadar, ternyata, dirimu demikian sayang dan cintanya kepadaku.

Ibu..

Entah berapa malam yang telah engkau lewatkan bersama do'a dan curahan hatimu kepada Allah Subhanahu Wata'ala untuk kami anak-anakmu. Dan telah berapa kali dirimu menahan kesabaran untuk kami.

Ibu..! Aku ingat deh. Puasa yang aku rasakan terberat tapi juga paling nikmat di sepanjang usiaku. Saat itu aku masih kuliah tingkat dua. Karena kemarau melanda, sulit bagi bapa untuk mendapatkan penghasilan lain karena sawah sebagai mata pencaharian utama tidak bisa digarap.

Kala itu, hari sudah menjelang petang. Yang ada di meja makan hanya nasi putih saja untuk berbuka puasa. Tapi Alhamdulillah, Allah masih memberi kita nasi putih ya, Bu! Namun, jiwamu - sebagai ibu rumah tangga - tidak rela kalau keluargamu hanya menikmati nasi putih saja untuk buka puasa. Entahlah engkau kemana. Yang pasti kutahu, tidak berapa lama, dirimu kembali sambil menenteng sayuran yang kami sebut "timbul". Segera engkau memasaknya. Bu, bagiku, itulah buka puasa ternikmat dalam sepanjang hidupku.

Bu.. kini engkau bisa melihat anakmu yang sekarang. Insya Allah. Aku akan berusaha untuk menjadi anak sholihah bagi dirimu dan bapak.

Ibu.. demikian kangenya aku saat menulis surat ini. Demikian inginya aku merebahkan kepala penatku ini di pangkuanmu dan engkau mengusap lembut kepalaku. Dan.. betapa ingin kunikmati pepes ikan bandeng buatanmu yang tiada ada duanya.Jempolku yang empat belum cukup untuk melambangkan kelezatannya. Pokoknya aku pulang besok pengen makan pepes itu. tuh, kan! Aku keras kepala lagi. Tenang Bu! Besok bumbunya ibu yang kasih tau ya biar aku yang masaknya. Ibu kan belum lama sembuhnya. Jangan dulu melakukan pekerjaan yang berat-berat ya!!

Ibu.. aku ngantuk nih!! Besok pagi sudah harus kerja lagi. Ibu baik-baik ya di rumah.

Aku sayang Ibu..
Tidur yang nyenyak, ya!!

Kecupan ketika beranjak dewasa




Barusan saja membaca kisah Frank di sarikata.com. Hmmm... membaca kisah ini, apalagi baris terakhirnya lantas saya berpikir maksud orang yang posting cerita ini. Melirik ke tanggal postingnya.. 14 Februari, yg benar saja. Tapi yang bisa saya ambil hikmahnya adalah sayangnya seorang anak kepada ayahnya hingga menunjukkan sayangnya itu dia tetap ingin dikecup ayahnya meski sudah beranjak dewasa. Terkadang, ketika masih kecil, dengan bergayut manja kita senang dicium dan mencium orang tua kita. Tapi ketika beranjak remaja apalagi dewasa, kecanggungan itu muncul untuk dicium dan mencium wajah kedua ortu kita. Terkesan geli malah. Ada muncul protes dari sang anak ketika pipinya dicium oleh ayahnya "Ihh.. ayah centil banget cium-cium aku!" padahal dulu minta ma ayahnya "cium aku dunk yah,"
Atau mungkin, ayah atau ibu yang nyergah "pasti ada maunya kalo nyium-nyium,"
Yahhh.. ayah ibu. gimana anaknya jadi ga beneran ada udang di balik bakwan :)

Namun coba untuk rasakan bagi kita yang merasa sudah dewasa dan tak pernah lagi mencium bahkan dicium oleh ortu kita, rasakan reaksi ortu kita. Betapa awalnya beliau malu-malu u/ memberikan kecupan sayang u/ buah hatinya dan tiba-tiba ciuman kita mendarat di pipinya. Subhanallah.. Lisna rasakan sendiri makin lama ikatan batin makin kuat. Rasakan sayang yang kuat dari ortu sama bahkan melebihi saat kita masih kanak2. Bukan karna hari ini, Insya Allah sepanjang hayat, saat kita masih bisa meraba wajah mereka.

Dan coba juga hayati ketika sang anak tiba-tiba mengecup kening dan pipi kita bagi para orang tua. Jangan berpikir saat mereka bergayut lagi mereka seakan manja seperti kanak-kanak atau bahkan ada yang mereka mauin. Resapi bahwa itu salah satu bentuk sayang untuk tetap menjalin keakraban antara orang tua dengan anak kendati mereka telah beranjak dewasa. Saat mereka menyecup kening orang tua, rangkul dan peluklah.

For my lovely parents.. ahad kemarin baru saja mencium kalian. Namun harunya menepi hingga saat ini

Jumat, 11 Februari 2011

Sup Bakso Kerang



Sore si ade pulang sendiri, ga dijemput ma abang coz abang nganter Dek Indri ke dokter. Jalan kaki ngelewatin N*g* supermarket. Muter-muter pengen masak apa sampe si ade pegal sendiri. Ngeliat bakso.. hmm.. dibikin sup aja deh



Bahan-bahan:
- 12 buah Bakso (dibelah tengah juga bolleh)
- setengah bungkus macaroni kerang
- cabe diiris serong
- gula
- minyak goreng
- garam
- air

Bumbu yg dihaluskan:
- 5 siung bawang merah
- 1 siung bawang putih
- kemiri
- jahe secukupnya
- lada + ketumbar secukupnya
- seledri dan daun bawang

Cara membuat:
Rebus macaroni setengah matang, angkat tiriskan
panaskan minyak goreng, tumis bumbu hingga harum lalu masukkan air, tunggu hingga mendidih
masukkan bakso lalu macaroni
masukkan gula
Setelah masak angkat dan sajikan

Kamis, 10 Februari 2011

[Par I] Kisah dari 20 Kekuatan Cinta

Tau buku ini dari seorang teman. Isinya tentang motivasi diri yang diawali dengan kisah-kisah. Dua jempol untuk buku ini. Makanya beberapanya sudah sempat saya tulis. Selebihnya keburu dikembaliin kepada empunya. Buku 20 Kekuatan Cinta karya Toni Herlambang layak untuk Anda baca. Berikut saya poskan salah 1 cerita dari buku tersebut yang sempat saya ketik.

Cangkir yang cantik

Sepasang kakek-Nenek pergi berbelanja ke sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar, itu cangkir tercantik yang pernah kulihat," ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir iru, tiba2 cangkir yang dimaksud berbicara. "Terima kasih untuk perhatiannya. Perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.
kemudian ia mulai memutar-mutar hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata,"Belum!" lalu ia mulai meyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop!Stop! Teriaku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagia dia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang itu berkata, "Belum!"
Akhirnya, ia mengangkat aky dari perapian itu dan membiarkanku sampai dingin. Aku pikir selesailah sudah penderitaanku. Oh, ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.
Wanita itu berkata, "Belum!" Lalu dia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. Tolong! Hentikan penyiksaan ini! sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang itu tidak perduli dengan teriakan aku. Ia terus membakarkua. Setelah puas "Menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkanku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Teman, seperti itulah Allah Subhanahu Wata'ala membentuk kita. Pada saat Allah Subhanahu Wata'ala membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi, itulah cara mengubah kita agar menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.
Anggaplah sebagai kebahagiaan apabila kamu jatuh ke dalam berbagai cobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna, utuh, dan tak kurang suatu apapun.
Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati karena Allah Subhanahu Wata'ala sedang membentuk kita. Bentukan2 itu memang menyakitkan, tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Allah Subhanahu Wata'ala membentuk Anda.

Dikutip dari Buku "Kekuatan Cinta" Karangan Irfan Toni Herlambang

Membuat template blog unik

Ade joinan ma abang menulis:

Gugling template untuk blog lumayan dapat beberapa template yang bagus. Langsung deh kita pake di blog kita. Warna biru langit dengan aksen wedding. Wow.. kita bangeud.. si ade berbinar.

Sehari, 2 hari, diliatin tuh template. Kalo pake template boleh gugling otomatis bakalan bisa sama dengan blog orang lain. Gimana ya caranya supaya template blog kita beda dengan punya orang? orisinil gitu. Pelajari yuk.. kata si abang.

Hmm... tanya mbah gugle gimane caranye. Garis besarnya kita tau caranya. Makanya, tak obrak-abrik deh rancangannya. Mo tau gimana caranya punya blog dengan template gambar seperti punya kita?

Langkah membuat template blog dari gambar sendiri:
1. siapkan gambar (kalo perlu yang unik. Mo diedit dulu pake corel/photoshop/editan online coz kita pake editan online hingga putu kita ada di dalam jam xixixi..)
2. Masuk ke rancangan blog
3. Klik perancang template
4. Ada beberapa tab.
- tab templates, pilih jenis design yang sesuai
- tab background, klik pilihan pada background image. Ada pilihan gambar, tapi jika ingin gambar pribadi klik upload image. setelah done, kita bisa memilih alignment gambar background kita, mo pake tile atau don't tile
- tab advance, kita bisa mensetting warna agar blog kita lebih dinamis dan chick

Dan hasilnya.. taraaa.. gambar kita berdua nampang deh di blog yang otomatis blog orang lain ga ada yang sama. he..he..he.. (ya iyalah sapa juga yang mo masang futu kita berdua di blognya xixixi)

sudahkah diterapkan? met mencoba yah

Jumat, 04 Februari 2011

Bola-Bola Mie


Alhamdulillah, libur kemaren kesampean juga bikin masakan buat lomba. resep hasil gugling dengan beberapa penambahan. Hasilnya.. cuba aja


Bahan-bahan:
• Buncis 10 bh (potong kurang lebih 1/2 cm)
• wortel 1 bh ( potong dadu kecil)
• Cabe rawit 10 bh (haluskan)
• Bawang Merah 3 siung ( haluskan )
• Bawang Putih 2 siung ( haluskan )
• Telur 2 butir ( kocok lepas )
• Tepung terigu secukupnya
• Tepung panir secukupnya
• Tepung kanji secukupnya
• Minyak goreng
• Mie Telur, Aku pake cukup setengah ½ bungkus aja ( Rebus lalu tiriskan )
• Ebi 1 bungkus kecil/sesuai selera (Beli di pasar ebinya dah dibungkusin)
• Sosis 1 bungkus (Isi 4 dipotong jadi 4 bagian, belah tengahnya)
• 1 batang seledri
• 1 batang daun bawang
• Garam, gula, penyedap rasa ayam (optional)

Cara Membuat:
• Panaskan minyak goreng
• Masukkan bawang merah, bawang putih dan cabe rawit yang telah di haluskan lalu tumis sampai wangi, masukkan potongan buncis dan wortel, ebi tumis hingga setengah matang.
• Campurkan hasil tumisan diatas dgn tepung terigu, garam, gula, penyedap rasa ayam, tepung kanji, aduk, lalu tambahkan sedikit air aduk terus hingga kental.
• Masukkan mie ke dalam campuran diatas aduk rata (kalo aku diuleni), kemudian bentuk seperti bola kecil. letakkan sosis de tengahnya
• Celupkan bola mie kedalam telur kemudian guling-gulingkan ke dalam tepung panir.
• Goreng dalam minyak panas hingga ke kuningan angkat dan tiriskan.
• Sajikan selagi hangat.

Rabu, 02 Februari 2011

Part I

Pulang kerja, si abang ngajak ngobrol
Abang : De, uang listriknya 70rb
Ade : Koq
Abang : Iya. Kata si abah gitu. Tadi mo dikasih liat kwitansinya. Abang bilang ga usah. Yang 2 cepe-cepe
Ade : Koq? sama jadinya dunk dengan di Mas Agus. Muahal dunk. Kita ma yang ber 2 bedanya cuma kulkas duank kan ya? ampe cepe
Abang : Manggut-manggut
Ade : Kan cuma setrika, magis com eh magic com. Air juga kita nampung. Pagi ma sore aja nyalain. Kalo 70rb mah mahal. Listrik rumah kan lebih murah daripada kantor
Abang : Iya. Abang berpikir ya ga apa-apa awal kita ngontrak 50rb. Sekarang 70rb.
Ade : Hmm....
Abang : Hmm.. bulan depan pindah
Ade : Hmm... (Sambil merem, ngantuks)
 
Efek Blog