http://mlbboards.com

Sabtu, 29 Oktober 2011

[Catatan] Dua Insan ~ Part I

Mungkin ada banyak kisah sebagai ibroh, inspirasi dan motivasi buat setiap pasangan secara umum, khususnya aku dan my hubby.

Tadi pagi nerima telepon dari sahabatku di SMA dulu. Dia cerita kalo ada pasien di rumah sakit tempat dia bekerja melahirkan anak pertamanya. Anak pertama yang lahir di usianya yang tak lagi muda. Usia ibu tersebut sekitar 40an. 15 tahun menikah belum dikaruniai buah hati.

Ibu tersebut sempat membantu memelihara keponakannya sejak bayi. Namun, saat beranjak besar, diambil lagi oleh keluarga ibu kandungnya. Sudah terlanjur sayang kata si ibu itu. Anak kucing aja bisa diambil pemiliknya, apalagi ini anak manusia. Biar saja dia kembali ke keluarganya. Kata si ibu itu bijak.

Tidak lama menjelang, dia merasa perutnya kog begah terus. Seperti ga nyaman. Akhirnya dia periksa ke dokter. Ternyata... Subhanallah, Ibu sedang hamil. Karena postur tubuhnya yang cukup besar membuat perutnya seakan gendut biasa. Dia tidak merasakan apa-apa. Padahal sudah bersemayam janin itu beberapa bulan lamanya. Dia tak menyangka dan tak kuasa menahan haru saat mengetahui dirinya tengah mengandung. Meski akhirnya bayi itu lahir prematur.

Robb.. Engkau tunjukkan kuasa-Mu pada hamba-hamba-Mu yang senantiasa tawakkal, senantiasa sabar. Seperti Engkau kabulkan permohonan Nabi Ibrahim untuk memiliki putra di usianya yang sudah renta.
Seperti Nabi Zakaria yang berdo'a pada Engkau untuk mendapatkan keturunan

Surah Ali-Imran[3]:38

هُنَالِكَ دَعَازَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَآءِ

Di sanalah Zakariya mendo'a kepada Rabbnya seraya berkata:"Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do'a".

Surat Al-Anbiya : 89

وَزَكَرِيَّآ إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لاَتَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

Dan (ingatlah kisah) Zakariya, tatkala ia menyeru Rabbnya:"Ya Rabbku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.

Robb... beri kami kesabaran sebaik-baik kesabaran hamba-Mu yang sabar

Kamis, 27 Oktober 2011

[Catatan] Seorang perempuan ~ Part I

Perempuan, sosok yang lembut, perasaan yang lebih dahulu berbicara sebelum berpikir, pribadi kuat dalam rapuhnya, yang lemah dalam tegarnya.

Perempuan,
Saat dirinya melajang, diucapkan padanya untuk lekas melepas lajangnya
Saat dirinya telah melepasnya, dituturkan padanya, lekaslah menjadi ibu karena belumlah lengkap baginya

Perempuan,
Yang diam-diam terluka karenanya
Menjadi pilu dalam diamnya
Meski ia tidak merasa sendiri
Namun gumamnya berkata lain
Seperti malam ini nelangsa menderanya
Ada tetes menyeruak dari balik kaca matanya
Sang pujaan hati meraba hatinya 'ada apa? Kamu sakit?'
Dia hanya menggeleng dalam diam
Dia tak sendiri tapi gumamnya merasa sendiri

~ Perumnas 1, 27 oktober 2011 ~
Setelah lelah berjuang seharian

Senin, 24 Oktober 2011

Telur yang pecah



Postingan Pak IAF di MyQuran.org. Semoga bermanfaat, Amin Ya Robbal'alamin

Oleh: Ust. Musyaffa Abdurrahim, Lc.*

Jika telur pecah karena faktor eksternal
Berarti kehidupannya berakhir
Jika telur pecah karena faktor internal
Berarti ada kehidupan baru dimulai


"SESUATU YANG AGUNG SELALU DIMULAI DARI DALAM"

DR. Salman Audah, seorang ulama' dan pemikir dari Saudi Arabia berkata:
Kita wajib percaya bahwa kita diciptakan bukan
Untuk gagal
Untuk bersedih, atau
Untuk menjadi manusia-manusia tanpa tujuan
Kita wajib percaya bahwa keberadaan kita bukanlah kebetulan
Bukan pula sekedar suatu angka
Keberadaan kita adalah karena adanya suatu keperluan
"SAYA ADA KARENA ALAM SEMESTA MEMERLUKAN SAYA"
Ambillah ibrah dari harimu
Jadikan kemaren sebagai pengalaman

Dunia adalah persoalan matematik
Bubuhkan tanda - capek dan sengsara
Bubuhkan tanda + cinta dan kesetiaan
Niscaya Tuhan pemilik langit akan menolong dan memberikan taufiq kepadamu

Jika engkau sujud, sampaikan kepada-Nya seluruh rahasiamu
Jangan dengarkan orang-orang di sekelilingmu
Bisiki Dia dengan air matamu
Dan hatimu adalah kekayaanmu
Dan Dia melihat kepadanya

Jangan berkata: dari mana aku mulai
Ketaatan kepada-Nya adalah titik awal

Jangan berkata: mana jalanku
Syari'at Allah adalah penunjuk jalan

Jangan berkata: di mana kenikmatanku
Cukulah syurga Allah sebagai jawabannya

Jangan berkata: besok aku akan memulai
Bisa jadi itulah akhir perjalananmu

Dunia itu tiga hari:
Sehari telah kita lalui dan tidak akan kembali
Hari ini yang tidak akan abadi, dan
Besok, yang kita tidak tahu akan bersama siapa? Dan di mana?

Saat seseorang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas kepadamu
Jangan marah..senyumlah..sebab ia telah mengungkapkan jati dirinya, sehingga engkau tidak perlu capek menggalinya

Dan biasakan lidahmu untuk mengucapkan:
Allahummaghfirli (ya Allah, ampuni daku)
Sebab ada saat-saat tertentu Allah SWT tidak menolak permohonan siapa pun.

Sumber: http://pkspiyungan.blogspot.com

Jumat, 21 Oktober 2011

Karena Hati Bicara

Lagi dengerin lagu sambil ngerjain Rekap Rencana Pembayaran Mahasiswa, link lagu ke tempatnya bang Yasir ga taunya ada lagu ini. Judulnya Karena Hati Bicara, yang nyanyi ternyata Oki Setiana Dewi & Andy Arsyil ost Dalam Mihrab Cinta. Hmm.. ketinggalan. Filmnya dah lama aku baru tau lagunya. Satu kali dengerin, tak cari lirik lagunya. Cukup menyentuh, apalagi bagi sepasang insan yang belum lama berlabuh di dermaga yang disebut pernikahan.

mengharungi samudera mahligai nan suci
penuh gelombang silih berganti
semua adalah ujian penguat cinta
bila hati bicara


Ibaratnya dua insan yang berlayar dengan sekoci, diombang-ambing gelombang sebagai ujian bagi keduanya, penguat cinta

* terkadang tak perlu terucap kata-kata
untuk selami dalamnya hatimu
susah senangmu jadi bagian hidupku
karena hati bicara


Kebersamaan menyatukan

reff:
tatap manja matamu kisahkan berjuta cerita
hadirmu di hidupku memberikan berjuta makna
karunia Illahi mempersatukan dua hati
ku rasa yang kau rasa karena hati bicara


Jika hati yang bicara, susah senang dihadapi bersama. Robb.. Engkau berikan dia kepadaku, menjadi kekasihku, menjadi abangku, menjadi sahabatku. Kumencintai dia karena-MU

[Tulisan Mas Agus] Dunia Serasa Milik Berdua

Lagi... Tulisan mas agus diblognya http://agussyafii.blogspot.com/

Bila pasangan suami istri begitu lembut dan bersahaja maka hidup menjadi indah, dunia serasa milik berdua, orang lain dianggap ngontrak semua. Bahkan ketika seorang suami yang melihat debu dimata istrinya langsung mengungkapkan dengan penuh cinta, 'Istriku, ada debu di matamu' Istripun dengan manja menjawabnya. 'Tiupin dong abang, biar debunya terbang.' Manis, sahdu dan membahagiakan bahkan seperti lirik lagu Iwan Fals 'Jalan bergandengan tak pernah ada tujuan' Kemana-mana jalan bergandengan, berduaan tanpa tujuan hanya untuk menghabiskan waktu dan hari bersama dengan orang yang dicintai dan dikasihi. Kebahagiaan meraih impian bersama orang yang dicintai memaknai keindahan yang diselimuti ambisi dan perasaan yang tulus begitu cepat bertabrakan dengan kerasnya cadas kenyataan kehidupan. Suatu kenyataan yang kacau balau. Sebuah realitas dimana masalah dan problem hidup sehari-hari menjadi rumit seperti onak dan duri.

Pernikahan memang seindah impian bila kita memiliki kekuatan dan kesabaran untuk menjaga bahtera rumah tangga. Bahtera rumah tangga kita menjadi retak, pahit dan getir ketika menghempas justru disaat kita lemah, mudah menyerah dan tidak memiliki kesabaran didalam menghadapi berbagai kesulitan. Secercah kehidupan rumah tangga yang indah menjadi redup dan anda harus menerima kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Bagi anda yang akan atau sedang mengalami hal itu maka mohonkanlah kepada Allah agar memiliki kekuatan dan kesabaran yang besar agar mampu menjaga bahtera rumah tangga.

Sebab cinta yang hakiki bukan dilewati dengan pujian & sanjungan. Cinta yang hakiki justru diuji dengan berbagai peristiwa yang menyakitkan yang membuat hati kita terluka dan menderita. Allah membentuk dan melatih kita melalui luka itu, bukan pada seberapa besar luka itu tetapi seberapa besar kekuatan & kesabaran yang kita miliki untuk menjalani luka itu. Kekuatan dan kesabaran yang dihiasi kasih sayang itulah yang akan tetap membuat bahtera rumah tangga kita seindah impian sampai akhir hayat, karena Allah mencurahkan rahmat dan kasih sayangNya untuk keluarga kita. Sebagaimana Sabda Rasulullah, 'Seorang suami apabila memandang istrinya dg kasih sayang & istrinyapun memandang dg kasih sayang maka Allah memandang keduanya dg pandangan kasih sayang. Bila suami memegang telapak tangan istrinya maka dosa-dosa keduanya berguguran dari celah jari-hari tangan keduanya' (HR. Rafi'i).

posted by :agussyafii
Monday, October 17, 2011

Read more: http://agussyafii.blogspot.com

[Tulisan Mas Agus] Ketulusan Seorang Suami



Ada tulisan lagi di blognya mas agus. berikut tulisannya


Ketulusan seorang suami mencintai istrinya begitu indah dan membekas dalam hati. Air matanya mengalir membasahi pipi, rambutnya telah memutih. Laki-laki itu duduk diam membisu, terdengar suara merdu itu melantunkan "Satu Jam Saja" Terbayang wajah orang yang dicintainya, ingin rasanya mengulang kembali pada masa lalu hanya untuk sejenak duduk berdua bersama istrinya yang dicintai. Kini yang telah tiada. Wajahnya, senyumnya selalu dikenang begitu manis. Sampai kemudian istrinya harus menghembuskan napas yang terakhir. Jiwanya tak tertolong lagi. Dirinya shock dan terpukul atas kebergian istri yang dicintainya. Berkali-kali jatuh pingsan, menjadi lemah tak berdaya. Sebagai suami, kini merasakan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.

Air matanya mengalir deras, benda-benda kesayangan, buku-buku, poto-poto yang di dinding terlihat jelas wajah istrinya. Usapan tangan yang lembut, sapaan setiap menjelang tidur membuat dirinya tidak mau memindahkan benda atau apapun yang berkaitan dengan istrinya. Dalam kesendirian, merasuk rasa kesepian, hatinya dipenuhi dengan berbagai tanya, "Ya Allah, mengapa Engkau tidak ambil nyawaku saja? Bukankah aku yang penuh dosa ini yang pantas menghadap kehadiratMu?" Kehilangan orang dicintai menanggung beban yang begitu teramat berat. Ditengah lelah dan perih akhirnya ia menyadari apapun yang telah terjadi adalah ketetapan Allah yang harus diterimanya dengan ikhlas. Kesadaran untuk menerima ketetapan Allah itulah yang menguatkan dirinya agar tetap menjalankan tugas sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya dan bagi sesama dengan aktifitas sosialnya di Rumah Amalia. Kenangan indah akan istri yang dicintainya tetap tersimpan dan menjadi penyembuh luka perih. Kesepian dan kesendirian perlahan menghilang. Ia menemukan makna hidup yang membuatnya semakin lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan lebih peduli terhadap penderitaan orang lain.

posted by :agussyafii

Read more: http://agussyafii.blogspot.com
 
Efek Blog