http://mlbboards.com

Selasa, 04 Desember 2012

Baiti Jannati

Rumah..
Siapa yang nda kepengen memiliki ini. Siapa pula yang maunya hidup kontraktor terus.. mungkin ada dan kenyataan memang ada dengan kondisi anak-anak yang sudah dewasa, laki-laki dan perempuan, tinggal berhimpitan di rumah kontrakan 3 petak. Tak terbayang tumpleknya saat tidur seperti apa karna sudah dewasa semua dan seharusnya anak-anak memiliki kamar sendiri-sendiri.

Rumah, Yap.. jadi salah satu impian kami. Rumah mungil untuk kami sekeluarga yang asri.disamping atau di bagian dalam rumah diberi space untuk ruang berkumpul keluarga dengan view kebun yang sejuk dan gemericik air. Yang pasti, kami ingin punya rumah yang dibarokahi Illahi. Malaikat pun masuk ke rumah kami, Baiti Jannati...

Insya Allah, kami tetap ikhtiar untuk mewujudkan ini disertai do'a.

Hmm.. gimana jadinya kalo punya rumah seperti ini..
http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2010/03/14/article-1257869-08B6DEE0000005DC-787_634x379.jpg

Atau yang ini

http://www.impactlab.net/wp-content/uploads/2008/09/1-crazy-house-524.jpg

Unik ya...

Rabu, 28 November 2012

Mengukir Cinta Hingga di Ujung Usia

Dari blognya http://vikikurdiansyah.wordpress.com

Bismillaahirrahmaanirrahiim……..!!!!!!!!
Sayang…….
Aku ingin akulah yang pertama menemukan uban di antara helai-helai rambutmu dan menggaruknya ketika engkau mengeluh kulit kepalamu tiba-tiba menjadi lebih gatal dari biasanya. Dan ketika helai-helai itu semakin bertambah dengan suka cita aku akan menyisirinya, tak perlu meminta pewarna rambut. Sayang, rambut kelabumu kan tampak seksi di mataku.
Tak perlu khawatir…….
Aku siap mencarikan kacamatamu ketika kamu lupa tempat menaruhnya. Atau akan kubuatkan sebuah kotak segala ada, tempat engkau dapat menaruh semua barang dan perkakasmu sesukanya. Ketika malam-malam dingin dan rasa ingin pipis tak tertahan lagi, jangan ragu untuk membangunkanku. Sayang….. ini tanganku di sampingmu jangan ragu jadikan tanganku sebagai peganganmu.
Sayang…….
Aku tidak menginginkan yang muluk-muluk. Aku ingin mendampingi masa tuamu, aku ingin tua di sampingmu, bersamamu.
Sehat, sehatlah sayang…….
Agar engkau juga sempat meraba kepalaku yang ditumbuhi uban, agar sempat aku memamerkan gigiku yang mulai tanggal.
Sehat, sehatlah sayang…….
Agar ketika kita tua, kita masih sanggup menemani anak cucu kita bermain bersama. Atau sekedar mengunjungi mereka saat hari libur tiba. Kupikir lebih baik kita saja yang mengunjungi mereka sambil membawakan makanan kesukaan mereka. Mungkin nanti anak cucu kita akan lebih sibuk dari hari-hari sibuk yang kita jalani sekarang. Kita akan jadi orang tua yang paling pengertian ya kan, sayang…..
Sayang…….
Aku ingin tetap mesra bersamamu, hingga tua. Tetap membisikkan kata cinta, meski pendengaran kita semakin berkurang. Jangan malu untuk sedikit berteriak di telingaku ya…?! Kau tahu, aku sangat suka mendengarkan ungkapan sayangmu.
Ku ingin kita…….
Tetap saling memanja, semampu tenaga yang masih kita miliki. Anak, cucu, ponakan dan keluarga kita pasti akan menyangi kita berdua, tapi percayalah aku yang paling tau cara memanjakanmu demikian engkau yang paling tau cara memantik binar di mataku.
Bila waktu memang menggerus banyak hal…..
Bila usia memang mengikis banyak hal…..
Aku berharap, semoga itu bukan cinta dan kasih sayang kita.
Bila memang tiada yang abadi…..
Bila memang semua akan berakhir…..Bila memang semua akan terhenti…..
Aku berharap, sepanjang waktu yang kita miliki, temani aku untuk melakukan yang terbaik untuk cinta yang kita punya. Menjadikan cinta dan hubungan yang kita bina sebagai anugerah paling indah dan paling berharga.
Apapun boleh berhenti, tapi tidak dengan niatan tulus untuk saling mengasihi.
Apapun boleh usai, tapi tidak dengan upaya gigih untuk saling mejaga, upaya gigih untuk saling membahagiakan.
Sayang…….
Hari ini, menit ini, detik ini, aku seperti bisa menatap proyektor besar tak bertepi, memutar film tak berjudul yang kita perankan, ada dua tangan keriput yang saling menggenggam. Tanganku dan tanganmu.
Tapi ketika adegan berganti, saat film hampir usai, aku tak sanggup lagi menatapnya, semua menjadi kabur dan basah oleh Air Mata.
__________________________________________________
*-Ku ingin mencintai mu sepenuh hatiku, tapi tak bisa
*-Ku ingin bersama mu selamanya, tapi takkan mungkin
*-Ku ingin sehidup semati dengan mu, tapi semua itu gombal belaka
*-Karena ku ingin hanya Allah dihati ku
*-Yang Takkan Meninggalkan ku, Takkan Berpisah dan selama-lamanya krn semua itu bukan gombal
*-Kalau pun aku mencintai mu, itu karena Allah
*-Karena Dia-lah yang menggerakkan hati ku untuk menyayangi mu
*-I love you….. because “Uhibbuka fillah”
 sumber : (Facebook) halalkan aku ayah

Sayang, 2 Tahun sudah

Bismillahirrohmaanirrohiim Alhamdulillah.. Wa Syukurillah
Tujuh Ratus Tiga puluh Hari telah Allah izinkan aku bersama dengan laki-laki pilihan itu. Melewati hari baru berdua dengannya di sebuah rumah petak yang dalam tempo selama ini tiga kali kami pindah tempat. Rumah mungil yang Alhamdulillah menaungi kami dari panas dan hujan.

Rumah petak yang kami sewa sampai dengan dua juta per enam bulan. Ada tawa di sana, senda gurau, bercengkerama Ada tangis di sana, kesalahpahaman, diam-diaman. Ah.. aku lebih suka yang pertama Karna ketika saling diam, sepi rasanya

Ada lucu ketika si Abang belajar masak :D
Kadang gosong.. kadang hambar
Tapi.. enak :D Enak
karna tinggal makannya ;)

Robb.. semoga Engkau melapangkan waktu kami,
kebersamaan kami agar kami makin saling menguatkan,
saling mengingatkan satu sama lain
Saling mengisi, saling melengkapi
Tak ada yang kami harapkan selain ridho-Mu untuk rumah tangga kami
Hiasi perjalanan kami dengan SaMaRa ya Robb..
Dan dilengkapi dengan tawa mungil dambaan kami
Kami berserah diri Ya Allah
Kami yakin, rahasia indah tengah Engkau persiapkan untuk kami

Rabu, 17 Oktober 2012

Jangan bengong, Teliti!

Jangan bengong! teliti dan sudah shodaqoh belum?
Itulah sekelumit kalimat yang senantiasa terngiang hingga saat ini di telingaku yang keluar dari bibir salah satu dosen Bahasa Inggris yang pernah mengajar di kantorku. Sekarang dia sebagai agent native speaker.

Sekitar seminggu lebih, mahasiswa/i disuguhkan dengan native speaker. Fee nya, selalu aku berikan ke dosen fulltime di kantor yang memang mengurusi itu. Di pertemuan terakhir, saat dosen fulltime itu bilang langsung saja agentnya yang ke aku, aku mengiyakan.

Sore, Mr agent ke tempatku. Aku buatkan kwitansi dengan sejumlah Rp. Aku ambil uang, aku hitung sudah sesuai dengan yang tertera.

Ba'da Maghrib, beliau datang untuk menukarkan uang 50rb. Tanpa berpikir ya aku kasih.

Selang beberapa lama, dia kembali dan berkata "Mba ngasih uang ke saya sebenarnya berapa?"
Deg! aku baru sadar. seperti baru diguncang untuk bangun dari tidur. Aku ngeh kalo uang yang aku berikan merah semua. Padahal seharusnya ada birunya 1 lembar.

Ngga konsen, mencari selisihnya. Mo cash opname juga jd ngga kepikiran. ditungguin malah sama mr agentnya. Aku coba mengingat dan aku sebut sejumlah Rp.

Benar segitu? Dia bertanya lagi
Aku ngangguk (masih sangsi sih)

Ngga taunya, mr agent itu tau aku ngasih uangnya brp. Ngetes aku, aku ingat dan teliti ngga. Lemes aku. Yang aku kasih sisanya banyak.
Ya Allah, terima kasih. Engkau kirim orang jujur padaku. Orang yang mau mengingatkan aku.

Selasa, 16 Oktober 2012

Refresh Tujuan Nikahmu

Membaca kisah ini, tanpa terasa menitiklah air mata.
Ngga sengaja menemukan artikel ini di blognya
http://vikikurdiansyah.wordpress.com

Prolog Sebuah cerita yang mengingatkan kita kembali akan makna dan tujuan menikah. Cocok bagi yang udah nikah maupun yang mau menikah. Semoga mendapat hikmah dari cerita ini

Di kamar yang amat sederhana. Di atas dipan kayu ini aku tertegun lama. Memandangi istriku yang tengah tertunduk dan diam seribu bahasa. Setelah sekian lama saling diam, akhirnya dengan membaca basmalah dalam hati kuberanikan diri untuk menyapanya.

”Assalamu’alaiki…. permintaan hafalan Qur’annya mau dibacakan kapan, Dek?” tanyaku sambil memandangi wajahnya yang sejak tadi disembunyikan dalam tunduknya.

Sebelum menikah, istriku memang pernah meminta malam pertama hingga ke sepuluh agar aku membacakan hafalan Qur’an tiap malam satu juz. Dan permintaan itu telah aku setujui.
 ”Nanti saja saat qiyamullail,” jawab istriku masih dalam tunduknya.
 Wajahnya yang berbalut kerudung putih, ia sembunyikan dalam-dalam.
Saat kuangkat dagunya, ia seperti ingin menolak. Namun, ketika aku beri isyarat bahwa aku suaminya dan berhak untuk melakukan itu, ia pun menyerah. Kini aku tertegun lama. Benar kata ibu bahwa istriku “tidak menarik”. Sekelebat pikiran itu muncul dan segera aku mengusirnya. Matanya berkaca-kaca menatap lekat pada bola mataku.
 ”Bang, sudah saya katakan sejak ta’aruf (awal perkenalan), bahwa fisik saya seperti ini. Kalau Abang kecewa, saya siap dan ikhlas. Namun bila Abang tidak menyesal beristrikan saya, mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan yang banyak untuk Abang. Seperti keberkahan yang Allah limpahkan kepada Ayahanda Imam Malik yang ikhlas menerima sesuatu yang tidak ia sukai pada istrinya. Saya ingin mengatakan pada Abang akan firman Allah yang dibacakan ibunya Imam Malik pada suaminya pada malam pertama mereka,”Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengan baik (ma’ruf). Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjanjikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS An-Nisa: 19)

Mendengar tutur istriku, kupandangi wajahnya yang penuh dengan air mata itu lekat-lekat. Aku teringat kisah suami yang rela menikahi seorang wanita yang cacat itu. Dari rahim wanita itulah lahir Imam Malik, ulama’ besar ummat Islam yang namanya abadi dalam sejarah.
 ”Ya Rabbi aku menikahinya karena-Mu. Maka turunkanlah rasa cinta dan kasih sayang milik-Mu pada hatiku untuknya. Agar aku dapat mencintai dan menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas. Pelan kudekati istriku. Lalu dengan bergetar, kurengkuh tubuhnya dalam dekapku. Sementara, istriku menangis tergugu dalam wajahnya yang masih menyisakan segumpal ragu.
 ”Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya Bang. Sungguh… saya siap menerima keputusan apapun yang terburuk,” ucapnya lagi.
 “Tidak Dek, sungguh sejak awal, niat Abang menikahimu karena Allah. Sudah teramat bulat niat ini. Hingga Abang tidak menghiraukan ketika seluruh anggota keluarga memboikot untuk tidak datang saat akad tadi pagi,” paparku sambil meggenggam erat jemarinya.
Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan. Dalam lengangnya malam, bait-bait doa kubentangkan pada-Nya.
”Rabbi, tak kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat mendatangkan cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri karena rupa yang cantik, karena aku ingin mendapatkan cinta-Mu. Rabbi, saksikanlah malam ini akan kubuktikan bahwa cinta sejatiku hanya akan kupasrahkan pada-Mu. Karena itu pertemukanlah aku dengan-Mu dalam jannah-Mu!” Aku beringsut menuju pembaringan amat sederhana itu. Lalu kutatap raut wajah istriku dengan segenap hati yang ikhlas. Ah, sekarang aku benar-benar mencintainya. Kenapa tidak? Bukankah ia wanita shalihah sejati. Ia senantiasa menegakkan malam-malamnya dengan munajat panjang pada-Nya. Ia senantiasa menjaga hafalan kitab-Nya. Dan senantiasa melaksanakan shaum sunnah rasul-Nya. Ya Allah, sesungguhnya aku ini lemah, maka kuatkan aku. Dan aku ini hina, maka muliakanlah aku. Dan aku fakir, maka kayakanlah aku wahai Dzat Yang Maha Pengasih.  

Diceritakan kembali dari cerita yang berjudul “Gejolak Jiwa di Malam Pertama” dari Tabloid Media Ummat yang beralamat di JL. Wilis 11 Malang, edisi 59/ tahun ke-2.

Kamis, 27 September 2012

di Jalan Raya Sultan Agung

di Jalan Raya Sultan Agung
Ada mata bening terbingkai indah Menatap dengan teduh Bergegas menghampiri lalu mencium tangan ini Seraya tersenyum, ketulusan Ada debar rindu tiap kali berlalu dari rumah itu Rumah sejuk Rumah yang terdengar riuh rendah Gelak tawa Bahkan suara memperebutkan sesuatu Tawa mungil, kepolosan Robb.. sampaikan waktu hamba untuk kembali ke sana Sampaikan rizki hamba untuk melangkah ke sana Sampaikan tangan hamba untuk menjabat mereka

Rabu, 15 Agustus 2012

Indahnya menjadi istri sekaligus ibu

Wanita adalah karunia terindah yang ada dan penting di dunia, tapi banyak perjuangan dan pengorbanan wanita tidak di ketahui Pria.
1. Ketika suami menikah lagi, dan perempuan berusaha menerima (karena alasan ekonomi atau agama atau alasan apapun), ia akan duduk sendiri di setiap malam dalam gelap kamar saat suaminya tengah mendekap mesra seorang perempuan lain di ranjang lain. Ia akan (mungkin) menangis karena terluka, tapi demi anak-anak ia akan berusaha menerimanya dengan sabar
2. Sebagai istri ia siap mengorbankan impian-impiannyademi mengurus suami (yang kadang bersifat kekanak-kanakan dan minta diurus) dan anak-anak yang bandel.
3. Ketika suami mencela masakannya, ia akan bersusah payah belajar masak dari siapapun untuk bisa menghidangkan makanan dengan rasa terbaik pada suami dan anak-anaknya.
4. Ia bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Jam kerjanya tak berbatas. ia bangun ketika siapapun di rumah belum bangun, mulai bekerja, memasak,membersihkan rumah, mencuci pakaian, lalu mengurus suami sebelum pergi kerja, mengurus anak-anak berangkat sekolah, ketika pakaian kering di jemuran ia akan mengangkatnya, dan menyetrika dengan rapi.
5. Kemudian setelah begitu capek mengurus rumah tangga, malam giliran memenuhi ini itu suaminya. Mulianya seorang istri adalah: tukang masak, tukang cuci, cleaning service, babu dan wanita penghibur digabung jadi satu
6. Ketika suaminya menginginkan punya anak 4,5,6 atau 9 orang, ia sebagai istri harus siap menderita mengandung anak dan bertarung nyawamelahirkannya. Suami kadang gak terlalu paham penderitaan macam begini karena mereka tidak mengalaminya
7. Meski laki-laki tak paham benar, tapi Allah Maha Mengerti, karena itulah ia memberi reward pada pengorbanan perempuan. Bagi yang meninggal karena melahirkan anak, Tuhan langsung memberinya surga. Bagi istri yang setia bekerja mengurus rumah tangganya, dengan sabar dan ikhlas, maka silahkanlah ia masuk surga dari pintu mana saja ia suka.

Rabu, 18 Juli 2012

Tambah endut

Jadi ingat iklan salah satu vitamin anak yang jadi jargon
"Bajuku dulu tak begini, tapi kini tak cukup lagi" 
Gitu kali ya melihat pertumbuhan badan kami berdua.
Kalo aku, setiap orang yang kenal aku dan beberapa lama kita ngga nemu pada bilang "Mba gemukan. Lagi hamil ya?"
Amiiiiinnnn... Ya Robbal 'alamin. Aku aminkan saja.
Ucapan adalah do'a. Yang baik, Insya Allah diijabah oleh Allah SWT pada waktunya. Si abang, "Waah.. Mas Aji tambah subuuur," demi melihat badannya yang super drastis.
Perutnya aja keliatan ndut :)
Sebelum nikah baju M aja muat, sekarang (hmm..) XL bu... Extra Large!
Subhanallah...
perkembangan tubuh suamiku. Kalo dibilang tambah ndut ma orang-orang, dengan nyante dia bilang "istriku ngasih makan yang enak terus. jadi gini deh.."
Alhamdulillah.. abang tetap sehat. Itu yang penting.
 Mungkin bukan kami aja yang ngalamin. Sebagian dari pasangan-pasangan setelah menikah mengalami yang namanya 'nambah ukuran baju'
ihiks.. Ga apa-apa, yang penting sehat wal'afiat.
Amin Allohumma Amin

Senin, 18 Juni 2012

Jualan Batik

Alhamdulillah.. Wa Syukurilah, belajar jualan kecil-kecilan.
Memulainya ga mudah. Sampe sekarang berjalan 1 bulan lebih pun ga mudah. dari mulai dikejar-kejar yang mesen.
Dibalikin lagi tuh batiknya, ampe minta tuker padahal dah ditangannya berhari-hari.
Jadi pelajaran buat kita sebelum mereka pesan atau ambil di warning dulu kalo serius ga bisa dikembaliin.
 rempong habisnya sampe kemarin batik numpuk karena pesenan pada minta tuker.
Tapi.. sabar. itu kunciny. Insya Allah, akan ada kebaikan di balik kejadian ini. pelajaran berharga. memulai suatu bisnis itu ga mudah.
perlu modal dan sabar. Semoga ini makin baik dan someday... pengen punya toko offline sendiri..Insya Allah

Sabtu, 12 Mei 2012

Kebun Raya Bogor

Pulang nginap dari Rawa Pasung, niatnya mo beli sarang semut di GOR Bekasi. Di jalan si abang ngajak jalan-jalan. Maklum dah lama ga jjs berdua ;) tercetuslah pengen k kebun raya bogor. Padahal dah siang. nyampe sana bisa siang bener.

Yawudah, setelah dari GOR kita siap-siap berangkat ke stasiun. Naik commuter line. langsung beli tiket ke Bogor takut ga sempat beli di Jati negara. Gak taunya, commuter line ke Bogor jam 12 kurang. jadilah kita naik KRL ekonominya. biarin aja deh.. itung-itung amal ma KAI he..he..
Bener-bener diajak muter-muter. wisata stasiun ini mah. nyampe bogor dah siang bener. jam setengah 1 lewat. disambut guyuran hujan lagi.
Alhamdulillah.. sebagai barokah sepasang manusia. cie.. Maem terus sholat. Habis itu ke kebun raya deh.. bener-bener banyak yang bobogohan jigana mah. kalo bobogohan kek kita berdua sih halal...

Muterin kebun raya badan serasa remuk. kaki kapalan.. Kesampean juga deh ke kebun rayanya. Pulangnya, akal lebih cemerlang x ya.. ngapain transit di jatinegara. di Manggarai aja deh. Alhasil, 1 jam lebih awal dah nyampe... Alhamdulilah..

Kamis, 19 April 2012

Raihlah Cinta-Nya

Postingan Mba Rosita via email
Berproses Meraih Cinta Allah
 "Ya Allah, aku sungguh memohon cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu, dan mencintai amal yangdapat menghantarkan aku pada cinta-Mu." (HR Tirmidzi)
Saudaraku, seharusnya tidak ada yang harus kita impikan dalam hidup selain meraih cinta dan kasih sayang Allah. Tampaknya, terlalu rendah bila kita sekadar memimpikan kekayaan, jabatan, popularitas, dan aksesoris duniawi lainnya. Tidak berarti semua itu tanpa mendapatkan cinta dan kasih sayang Allah. Dunia hanya sementara, dan kalau tidak hati-hati malah bisa menjerumuskan. Hakikatnya, semua yang ada mutlak milik Allah. Maka, alangkah bahagianya bila kita dicintai oleh Dzat yang pemilik semua itu. Tidak ada lagi yang harus kita takutkan seandainya Allah sudah mencintai kita. Namun, betapa nestafanya hidup bila kita jauh dari Allah, atau na'udzubillah bila sampai dibenci Allah. Inilah kerugian yang tiada bandingannya.

Ada sebuah hadis dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh, jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memanggil Jibril, lalu berfirman: 'Aku sungguh mencintai si Fulan, cintailah ia!'. Maka ia pun dicintai penghuni langit. Kemudian ia diterima di bumi. Sebaliknya jika Allah membenci seorang hamba, maka Allah akan memanggil Jibril, lalu berfirman: 'Aku sungguh membenci si Fulan, bencilah ia!'. Maka, Jibril pun membencinya dan berseru kepada penduduk langit, 'Sungguh, Allah membenci si Fulan, maka bencilah ia'. Lalu ia pun dibenci penghuni langit. Kemudian ia mendapatkan kebencian di bumi" (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi).

Pertanyaannya, bagaimana cara kita meraih cinta Allah? Jawabannya sederhana, paksakan untuk selalu melaksanakan amalan-amalan yang disenangi Allah dan rasul-Nya. Allah mencintai kedermawanan, maka jadilah kita hamba yang dermawan; tiada hari tanpa bersedekah. Allah mencintai shalat tepat waktu dan berjamaah, maka jadilah kita hamba yang selalu bersegera menyambut seruan adzan. Dan banyak lagi. Tidak mudah memang melaksanakan semua amalan tersebut. Perlu ilmu, proses, dan kesungguhan. Namun, itulah kewajiban sekaligus tantangan bagi seorang Muslim. Ada enam langkah yang dapat kita praktikkan.

Pertama, miliki tekad yang kuat untuk menjadi hamba yang dicintai Allah. Tanpa adanya tekad dan kemauan yang kuat mustahil kita bisa meraih keutamaan tersebut. Kedua, buat target. Susunlah amal-amal yang dicintai Allah, lalu targetkan amal mana saja yang dapat kita lakukan (sesuai kemampuan diri). Usahakan target ini dibuat tertulis dan terukur. Ketiga, siapkan sarana pendukung. Misalnya, menyediakan buku-buku berkualitas dan membangkitkan, memasang kata-kata motivasi di kamar, bergaul dengan ulama, dan lainnya. Keempat, lawan dan kalahkan rasa malas saat hendak beramal. Malas adalah kendaraan syetan.

Tiada sedikit pun keberuntungan dengan memperturutkan kemalasan. Kelima, sempurnakan setiap kali beramal. Jangan setengah-setengah. Dan keenam, mohonlah kepada Allah agar digolongkan menjadi hamba yang dicintai-Nya. Ada sebuah doa yang dicontohkan Rasulullah SAW, Ya Allah, aku sungguh memohon cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu, dan mencintai amal yang dapat menghantarkan aku pada cinta-Mu". Wallahu a'lam. ( Abdullah Gymnastiar )-republika

Selasa, 06 Maret 2012

Selangkah Senyum, Spirit of Motivation

Perjalanan pernikahan ini mungkin boleh dibilang baru kemarin sore. Masih tahap 'pacaran'. Masih senang jalan berdua. Masih berpikir untuk berdua. Menikmati rumah tangga apa adanya. Serasa belum apa-apa dan seperti baru kemarin ijab qobul itu dilakukan. Di atas kertas, 1 tahun 3 bulan 1 minggu telah beranjak semenjak buku merah dan hijau itu kami terima.

Namun, perjalanan ini mungkin boleh dibilang merangkak lambat. Saat gandengan kami cuma berdua. Belum ada 'cengceremet' ngerecokin. Saat makan cuma berdua. Bersih dan rapih. Belum ada yang makannya berceceran di lantai. Masih yang terdengar bunyi tuts keyboard saat malam atau suara tv dari ruang depan. Belum ada teriakan centil atau celoteh indah. Terasa lambat, manalagi melihat hijau rumput tetangga.

Sampai 1 tahun usia pernikahan, waktu serasa mengejar dari arah mana saja. Bertemu masa subur demikian indah dan merana manakala menunggu bulan lagi.Begitu berulang-ulang.Cari info kesana-kemari. Makan ini makan itu, konsul sana konsul sini, pake ini pake itu, proses ini proses itu. Lantas ketika harapan berujung belum datang, nelangsa kembali. Hampa sepertinya.

Kenapa hampa?

Karena ada yang tidak 100% dilibatkan, Allah Robbul izzati. Semua pasti akan terasa lambat bahkan sangat lambat. Karena tidak bisa dipungkiri seakan ngotot bahwa apa yang kita upayakan hasilnya akan sesuai dengan kemauan kita.

"

Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, (QS. 42:49)

atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia dikehendaki.Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. 42:50)

"

Maha benar Allah atas segala firman-Nya

Kembali pada Allah, libatkan 100% kehidupan kita. Tak ada yang luput dari pengawasannya. Seandainya Allah berkehendak, sperma yang dikucurkan di batu niscaya aka keluar anak. Seperti Allah berkehendak menciptakan anak di dalam guci Habil. Seperti Allah berkehendak memberi Nabi Yahya Alaihissalam kepada Nabi Zakaria Alaihissalam diusianya yang tak lagi muda dan kondisi istrinya yang mandul. Tak ada yang tidak mungkin. Subhanallah..

Mau episode yang mana? yang atas ataukah yang di bawahnya. Kita yang menjalani, kita yang ikhtiarkan.

Bissmillaahirrohmaanirrohim..
Hantar hamba dan suami ya Robb, menjadi bagian dari hamba-hamba-Mu yang pasrah akan ketentuan-Mu

~ 6 Maret 2012, Setapak langkah dalam senyum~

Minggu, 12 Februari 2012

Mengenalmu

Mengenalmu dalam tiap mata ini terbuka adalah anugerah terindah dari Allah
Melihatmu dalam tak berkedip

Ayunkan langkah bersama
Optimiskan diri bahwa tidak ada yang sia-sia

Seperti ucapmu
"Ade yang sabar ya.."

Minggu, 29 Januari 2012

Artikel berharga dari blog Unas

Alhamdulillah.. menemukan artikel tentang akhlak Rosulullah di blog Unas. Tepatnya http://aptika.blog.uns.ac.id/2011/03/22/sehari-di-rumah-rasulullah-session-2/
Sungguh, tak ada yang bisa menyamai perangai Rosulullah SAW. Budi pekertinya وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. 68:4)

Mengenal Rasulullah (Akhlaq, Canda, Putri dan Istri)
Setelah kemaren kita mengenal bagaimana sifat Rasulullah, rumah dan apa yang dilakukan beliau di rumah, sekarang mari kita lanjutkan perjalanan wisata kita untuk menyaksikan hal-hal yang mengagumkan dari beliau. Mari kita berangkat,,,

* Petunjuk-Petunjuk dan Keagungan Akhlak Rasulullah

Orang yang paling mengenal akhlak Rasulullah adalah Aisyah, istri tercinta dan putri dari sahabat terbaiknya. Karena dia lah yang paling dekat dengan nabi, baik di waktu tidur, bangun, sakit dan sehatnya. Dengarlah komentar istri tercintanya ini,

“Rasulullah bukan orang yang suka berkata keji, buruk perangai, dan bukan orang yang suka berkeliaran di pasar, bukan pula orang yang membalas kejelekan dengan kejelekan, akan tetapi orang yang suka memaafkan dan melupakan kesalahan.” (HR Ahmad)

Al Husain bin Ali, cucu Nabi, pernah bertanya pada ayahnya (Ali bin Abi Thalib) tentang bagaimana Rasullah di tengah para sahabatnya. Ali berkata,” Rasulullah selalu menyenangkan, santai dan terbuka, mudah berkomunikasi dengan siapa pun, lemah lembut dan sopan, tidak pernah menuntut dan menggerutu, tidak mengulur waktu dan tidak tergesa-gesa. Beliau meninggalkan 3 hal : riya, boros, dan sesuatu yang tidak berguna. Dan tidak pernah mencaci seseorang dan menegur karena kesalahannya, tidak mencari kesalahan orang, tidak berbicara kecuali yang bermanfaat dan berpahala. Kalau beliau berbicara maka yang lain diam menunduk seperti ada burung di atas kepalanya, tidak pernah disela atau dipotong pembicaraannya, membiarkan orang menyelesaikan pembicaraannya, tertawa bersama mereka yang tertawa, heran bersama orang yang heran, rajin dan sabar menghadapi orang asing yang tidak sopan, segera memberi apa-apa yang diperlukan orang yang berkesusahan, tidak menerima pujian kecuali dari yang pernah dipuji olehnya.” (HR Tirmidzi)


* Canda Rasulullah

Di tengah kesibukan mengurus umat, perang, keluarga dan masalah-masalah duniawi, Rasulullah selalu memberi dan menakar sesuatu sesuai dengan haknya. Beliau memberikan anak kecil haknya untuk disayang yang dimanja. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah,”Mereka (anak-anak) berkata,”Ya Rasulullah, mengapa engkau bercanda dengan kami?” Dijawab oleh Rasulullah,”Ya, akan tetapi aku selalu berkata benar, walau dalam sendau gurau.” (HR Ahmad)

Beliau pernah bercanda memanggil Anas bin Malik dengan sebutan,”Wahai orang yang berkuping dua.” (HR Ahmad)

Beliau juga pernah bercanda dengan seorang badui bernama Zahir bin Hiram yang sedang menjual dagangannya. Lalu Rasulullah memeluknya dari arah belakang dan menutup matanya dengan telapak tangannya, tentu dengan maksud bercanda, kemudian Zahir berteriak,” Lepaskan aku…. Siapa ini?” Setelah mengetahui bahwa yang ,mendekapnya adalah Rasulullah, dia merapatkan dadanya ke dada Rasul dan beliau masih saja membercandainya,” Siapa yang mau beli budak (seperti kamu) ini.” Zahir berkata,” Ya Rasulullah kalau begitu aku tidak laku.” Jawab Nabi,” Ya, Kamu di sisi Alloh mahal harganya.” (HR Ahmad)

Namun walaupun Rasulullah sering bercanda, beliau tidak pernah tertawa sampai terbahak-bahak, seperti yang dikatakan Aisyah, ” Aku belum pernah melihat Rasul tertawa lebar, sampai gusinya kelihatan. Tapi beliau cukup tersenyum.” (Muttafaq’alaih)


* Putri-putri Rasulullah

Rasulullah itu sangat menyayangi putri-putrinya. Sebagai ungkapan sayang, sering Rasulullah mengunjungi putri-putrinya untuk sekedar menanyakan kabar mereka. Pernah suatu hari fatimah datang untuk mengadukan kehidupannya yang miskin. Tangannya lecet karena menumbuk gandum, sedang dia tidak punya pelayan/pembantu. Ketika fatimah dan suaminya sudah bersiap untuk tidur, Rasulullah mendatangi mereka sehingga keduanya bangun. Tetapi dicegah oleh Rasulullah, kemudian Rasulullah duduk diantara mereka dan berkata,

“Kutunjukkan pada kalian sesuatu yang lebih baik daripada pembantu. Kalau kalian akan tidur, bertakbirlah sebanyak 34 kali, bertasbih sebnyak 33 kali dan bertahmid sebanyak 33 kali. Nah… ini lebih baik buat kalian dari sekedar pembantu.” (HR Bukhari)


* Hubungan Rasullah bersama para Istri

Rasulullah bersabda,”Dunia adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah istri yang saleh”

Rasulullah memanggil istrinya dengan panggilan mesra yang menyejukkan hati dan menentramkan pikiran. Suatu hari dipanggilnya Aisyah dengan sebutan “Humairaa” atau yang kemerah-merahan karena cantiknya.

Beliau menjelaskan bahwaperempuan dalam Islam memiliki kedudukan yang terhormat yang tidak tergantikan oleh laki-laki. Sesungguhnya cinta dan sayang pada istri, kata beliau, tidak sedikit pun mengurangi kewibawaan dan kedudukan suami.

Rasulullah pernah memberikan lututnya untuk digunakan sebagai pijakan oleh Syafiyyah, istrinya, ketika akan naik kuda.

Nah, bagaimana. Sangat menginspirasi bukan wisata kita ke Rumah Rasulullah? J Dari Sudut pandang manapun, dan kapan pun, beliau sangat layak dijadikan sebagai teladan. Wah nampaknya hari sudah mulai gelap. Saatnya kita istrirahat kembali sejenak. Setelah ini insya Alloh kita akan mencari tahu apa yang dilakuakn Rasulullah di malam hari. Bagai mana tidurnya, bangun di tengah malamnya. So, pastikan untuk membaca Episode terakhir perjalanan kita, oke???

………..BERSAMBUNG……….

Senin, 02 Januari 2012

Berbaik Sangka Sama Allah

Allah, sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Jika hamba-Nya berprasangka baik kepada Allah, maka Allah pun akan merealkan hal itu. Sebaliknya, jika hamba-Nya bersu'udzon pada-Nya, itulah yang didapat oleh si hamba.

Robb.. dari balik relung hati, tanamkan rasa husnudhzon itu kepada-Mu.
Robb... dari relung jiwa, kuberserah diri kepada-Mu

Seperti kalimat.
Jangan katakan "Wahai Allah, masalahku sangat besar. Tapi katakanlah, Wahai masalah, Allah itu Maha Besar"

Aku hamba-Mu yang tak punya apa-apa. Lahir tak membawa apa-apa. Segala yang aku alami aku upayakan semampuku. Hasilnya, Engkau-lah Yang Maha Tahu. Pasrah dan sujudku kepada-Mu
 
Efek Blog